iklan

Prospek Agus Harimurti: Kalah dan Menang

Kelas pertama ketika saya mengambil kuliah soal election and leadership, sang dosen memberikan quiz: siapakah tokoh ini? Ia kalah dalam pemilihan  konggres di negara bagiannya. 

Ia kalah juga dalam pemilihan anggota Konggres tingkat nasional. Ia kalah lagi ketika maju untuk anggota Senat. Ia kalah pula dalam nominasi untuk menjadi wakil presiden Amerika Serikat.

Namun akhirnya ia terpilih menjadi presiden Amerika Serikat. Bahkan ia dianggap kini  satu dari tiga presiden Amerika terbesar sepanjang sejarah. Ia adalah: Abraham Lincoln!

Bagi seorang politisi dan pemimpin, kalah dan menang hanyalah sebuah proses. Yang penting ia semakin matang mengenal dan dikenal rakyatnya, semakin mahir berpolitik, dan semakin memiliki  gagasan utama untuk diperjuangkan.

Kisah Abraham Lincoln, dapat menjadi referensi Agus Harimurti dalam menyusun pengabdiannya ke depan. Ia memang kalah dalam pilkada DKI. Namun ia menang dalam hal lain yang sama pentingnya bagi prospeknya sebagai pemimpin mendatang.

Agus Harimurti telah mengakhiri pertarungan politik pilkada DKI dengan sangat baik. Cepat sekali ia ikhlas mengakui kemenangan kompetitor. Ia memberikan selamat di hadapan publik luas. Ia menelfon secara pribadi para kompetitor: Ahok dan Anies. 

Cagub No 1 Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) bersama istri Anissa Pohan menunjukkan jari usai melakukan pencoblosan Pemilihan Kepala daerah DKI Jakarta di TPS 06 Rawa Barat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (15\2).
Agus mencontohkan politik yang beradab
Agus memang kalah dalam pertarungan pilkada DKI. Tapi ia menang dalam hal lain. Ia telah membuka dengan baik Bab pertama buku "Menjadi pemimpin Indonesia masa depan."

Lepas dari pilkada DKI, tiga modal politik utama sudah di tangan Agus Harimurti. Pertama, karena pilkada DKI, Agus dikenal oleh lebih dari 90 persen populasi Jakarta, dan lebih dari 70 persen populasi Indonesia. 

Pilkada DKI sudah memberikannya public expose yang tak terkira nilainya, dan bahkan panggung nasional. Berita soal pilkada Jakarta juga meluas ke aneka penjuru Indonesia.

Kedua, bahkan lebih dari kompetitornya Ahok dan Anies, Agus lebih pasti mengontrol sebuah partai politik besar. Bisa diduga hanya masalah waktu, pada saatnya Agus akan menjadi ketua umum Partai Demokrat. Dalam konstelasi partai Indonesia saat ini, Demokrat adalah satu dari empat partai terbesar.

Ketiga, Agus mulai bersentuhan dengan rakyatnya langsung. Ia menciptakan kosa kata baru dalam politik Indonesia: gerilya lapangan. Ia semakin fasih dalam lobi. Ia mulai masuk kedalam dunia debat. Ke depan, ia akan memilih gagasan utama apa yang kelak akan ia perjuangankan.

Usia Agus Harimurti kini masih di bawah 40 tahun. Sungguh Agus beruntung dalam usia muda ia sudah bertarung dalam area sepenting Jakarta. Dan sungguh Indonesia juga beruntung jika Agus Harimurti menjelma menjadi pemimpin Indonesia masa depan, yang kuat dan santun.

Oleh: DR Denny JA, Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI)
Sumber: republika

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Prospek Agus Harimurti: Kalah dan Menang"

Post a Comment